Thailand Akan Menjadi Tuan Rumah FIVB Women’s WVC
Thailand Akan Menjadi Tuan Rumah FIVB Women’s WVC. Pada 22 Agustus hingga 7 September 2025, Thailand akan menyelenggarakan FIVB Women’s World Volleyball Championship untuk pertama kalinya dalam sejarah ASEAN. Pengumuman ini disampaikan pada tanggal 22 Juli 2025 oleh The Nation Thailand, menegaskan bahwa ajang bergengsi ini akan berlangsung di 4 kota utama yaitu Bangkok, Chiang Mai, Phuket, dan Nakhon Ratchasima. Keputusan ini menandai tonggak penting bagi negara dalam memperkuat citra olahraga voli di kawasan. BERITA LAINNYA
Empat Kota Tuan Rumah, Semua Menuju Bangkok: Thailand Akan Menjadi Tuan Rumah FIVB Women’s WVC
Babak penyisihan akan tersebar di empat kota tuan rumah yaitu Bangkok, Chiang Mai, Phuket, dan Nakhon Ratchasima, sementara semua pertandingan final berlangsung di Indoor Stadium Huamark, Bangkok. Rencana ini memperlihatkan strategi penyebaran pertandingan di berbagai daerah, sekaligus mengundang antusiasme masyarakat Indonesia menyeluruh.
Format dan Partisipasi 32 Tim
Kompetisi akan melibatkan 32 tim nasional dari lima benua, dibagi ke dalam delapan grup dengan masing-masing empat tim. Semua pertandingan grup berlangsung antara 22–27 Agustus, lalu dilanjutkan ke tahap knockout di Bangkok. Quarter-finals dijadwalkan pada 3–4 September, semifinal pada 6 September, dan final utama pada 7 September 2025.
Dampak Ekonomi dan Pariwisata
Pemerintah memperkirakan turnamen ini bisa menghasilkan sekitar 8,5 miliar baht, atau setara dengan lebih dari US$240 juta, dalam bentuk pendapatan pariwisata dan ekonomi lokal. Diharapkan ribuan penggemar voli dan wisatawan internasional akan hadir, mendorong sektor perhotelan, transportasi, serta ekonomi kreatif di keempat kota tuan rumah.
Dukungan Infrastruktur dan Siaran
Sejak Mei 2025, infrastruktur di empat kota tuan rumah telah diperiksa dan dipastikan memenuhi standar kompetisi dunia dengan venue pertandingan seperti Indoor Stadium Huamark di Bangkok, pusat konvensi di Chiang Mai, stadion di Phuket, dan Korat Chatchai Hall di Nakhon Ratchasima.
Selain itu, semua pertandingan akan disiarkan secara live melalui AIS PLAY, yaitu sebuah platform televisi dan streaming terbesar di Thailand yang memberikan akses tayangan lengkap kepada publik.
Semangat Nasional dan Dukungan Publik
Somporn Chaibangyang, Presiden Thailand Volleyball Association (TVA), menyatakan optimisme besar menjelang turnamen. Ia menyebut ini sebagai “momentum kebanggaan nasional”, serta kesempatan untuk menunjukkan kesiapan Thailand sebagai tuan rumah event olahraga kelas dunia. Tiket untuk pertandingan Timnas putri Thailand telah habis terjual, sementara tiket pertandingan lainnya masih tersedia dengan kuota gratis untuk anak-anak, pelajar, dan penyandang disabilitas.
Peluang Kompetisi dan Eksposur Tim Thailand
Dengan status peringkat ke-20 dunia, tim voli putri Thailand akan tampil di grup A bersama Belanda, Swedia, dan Mesir, bermain di Bangkok. Ini memberikan kesempatan berharga untuk meningkatkan kualitas, membangun kepercayaan di panggung global, serta memperkuat posisi mereka menghadapi tim-tim papan atas dunia.
Legacy Jangka Panjang
Perhelatan ini bukan hanya soal pertandingan, melainkan bagian dari strategi jangka panjang Thailand untuk mengembangkan infrastruktur olahraga, memotivasi partisipasi generasi muda, dan memperkuat sektor pariwisata. Komitmen ini selaras dengan program pemerintah “Amazing Thailand Grand Tourism and Sports Year 2025”.
Tantangan dan Harapan
Meski penyelenggaraan menuai antusiasme, tantangan logistik seperti transportasi antar-kota, perpindahan tim dan suporter, serta standar keselamatan tetap harus dikelola dengan baik. Namun, kolaborasi antara TVA, pemerintah daerah, FIVB, dan stakeholders lokal menunjukkan kesiapan kuat untuk menghadapi tantangan tersebut.
Dengan persiapan matang dari sisi infrastruktur, ekonomi, dan dukungan masyarakat, Thailand siap menyambut FIVB Women’s World Volleyball Championship 2025 sebagai tuan rumah pertama di Asia Tenggara. Momentum ini dapat membangkitkan geliat voli wanita, meningkatkan eksposur Thailand di panggung dunia, dan membuka babak baru dalam sejarah olahraga regional.
