Melihat Latihan Voli Pemain Ivan Zaytsev
4 mins read

Melihat Latihan Voli Pemain Ivan Zaytsev

Melihat Latihan Voli Pemain Ivan Zaytsev. Pada 2 Oktober 2025, training camp MINT Vero Volley Monza di PalaIgor Gorgonzola memasuki hari keenam, dengan Ivan Zaytsev kembali jadi pusat perhatian sebagai outside hitter andalan. Di usia 37 tahun, sang “Tsar” Italia ini tampil penuh gairah setelah pengumuman bergabung Monza pada 18 September lalu—kembalinya ke indoor volleyball yang ia sebut “last SuperLega” musim ini. Setelah hiatus singkat di beach volleyball dan recovery dari bahu, Zaytsev langsung integrasi di bawah pelatih Massimo Eccheli, fokus bangun chemistry dengan rekan seperti Adis Lagumdzija dan Matthew Anderson. Camp ini, dimulai akhir September, jadi fondasi Monza pertahankan medali perak 2024 dan incar Scudetto pertama. Tinggi 202 cm dan spiking speed 110 km/jam ikoniknya tetap jadi senjata mematikan. Penggemar Monza, yang ingat MVP-nya di Olimpiade 2016, kini intip rutinitasnya: campuran kekuatan brutal dan leadership veteran. BERITA BASKET

Latihan 1: Pemanasan dan Kondisi Fisik: Melihat Latihan Voli Pemain Ivan Zaytsev

Sesi pagi dimulai pukul 9 pagi di lapangan utama PalaIgor, Zaytsev memimpin pemanasan dinamis dengan jersey biru Monza nomor 5—nomor legendarisnya sejak debut. Ia jalani dynamic lunges dan arm swings lebar melintasi net, diikuti hip openers untuk pinggul lebarnya. Trainer tim pantau detak jantung via app, jaga zona 135-155 bpm—prioritas pasca-rehab bahu 2023 yang bikin ia absen panjang. “Mulai tenang, tapi bangun api,” katanya saat jeda, sambil bantu Lagumdzija sesuaikan shoulder strap, sambil ajak Anderson ikut shuttle runs.

Latihan berlanjut ke conditioning circuit: bike ergometer intervals 20 menit dengan resistance variabel, campur plyometric jumps setinggi 70 cm untuk vertikal leap. Zaytsev selesaikan empat set, fokus rotator cuff dengan resistance bands—ia tingkatkan reps jadi 20 per sisi, polesan dari workout pribadinya musim panas. Sesi ini 50 menit, diakhiri ice bath untuk bahu. Yang menonjol, ia integrasikan core stability drills, area krusial bagi approach jump-nya yang legendaris. Pemanasan ini bukan formalitas; bagi Zaytsev, ini ritual cegah relapse cedera, bukti komitmennya jaga berat 105 kg tanpa hilang eksplosivitas. Hasilnya, tubuhnya siap tanpa beban, ciptakan vibe tim yang solid sejak hari pertama camp.

Latihan 2: Drill Spiking dan Pengembangan Keterampilan: Melihat Latihan Voli Pemain Ivan Zaytsev

Pindah ke half-court pukul 10.30 pagi, Zaytsev mendominasi spiking reps di bawah bimbingan Eccheli. Fokus utama: line shots dan quick attacks, dengan setter Bartosz Kwolek sebagai feeder. Dari outside, ia hantam 82 dari 95 bola—akurasi 86 persen—gerakannya mulus, manfaatkan tiga langkah approach untuk sudut tajam. “Baca blok, ciptakan chaos,” gumamnya saat ulang arm swing, sentuhan dari latihan nasional offseason.

Drill berlanjut ke pipe simulations, di mana Zaytsev pasangan dengan opposite untuk back-row kills. Ia bereksperimen dengan higher jumps, hasilkan 80 persen kill rate di reps. Sesi ini 75 menit, diselingi video breakdown untuk koreksi timing. Zaytsev tak pelit beri tips pada Anderson soal rotation: “Gunakan bahu follow-through, jangan stop.” Penutup: serving aces, 27 dari 35 dengan jump serve, tunjukkan ketajaman servisnya. Latihan ini soroti evolusi Zaytsev: dari pure power hitter jadi smart attacker, siap kolaborasi Kwolek untuk serangan berlapis di lineup Eccheli yang cepat.

Latihan 3: Scrimmage Tim dan Mentoring

Puncak hari adalah scrimmage 6-on-6 pukul 1 siang, Zaytsev pimpin tim hitam lawan tim biru di net penuh intensitas. Peluit Eccheli berbunyi, langsung Zaytsev unggul lewat cross-court spike setelah quick set dari Kwolek, diikuti block solo ala final CEV 2019. Dalam 22 menit, ia catat 20 poin, 6 blok, dan 4 digs, termasuk tool attack ke zona 1 yang bikin lawan scramble. Fokus camp: defensive transitions, dengan Zaytsev anchor wing rotations yang naikkan dig rate.

Lebih dari angka, scrimmage jadi ajang mentoring. Saat timeout, ia tarik Lagumdzija diskusikan block setup: “Antisipasi setter, jangan reaktif.” Demonstrasi hand position picu tepuk tangan dari bench. Ada momen ringan saat Zaytsev troll Kwolek dengan fake approach, gelak tawa redakan ketegangan—kontras grit veteran-nya. Skor akhir 25-21 untuk tim hitam, Eccheli puas dengan flow, sebut Zaytsev “katalisator” yang bikin tim contender. Ia tutup dengan cool-down stretch, regang bahu pelan. Interaksinya dengan Anderson soroti visi Monza: outside duo tambah firepower, perkuat skuad untuk matchup brutal seperti Perugia atau Trentino.

Kesimpulan

Training camp Monza Oktober 2025 ini jadi debut meyakinkan Ivan Zaytsev di “last SuperLega”-nya. Dari pemanasan disiplin hingga scrimmage penuh api, ia abaikan usia demi tim—kembalinya ke indoor bukti lapar gelar belum pudar. Dengan chemistry Kwolek-Zaytsev solid dan depth Eccheli yang tangguh, MINT Vero tak lagi silver medallists; mereka calon juara Serie A1. Musim reguler mulai akhir Oktober, dan jika pola ini bertahan, Zaytsev bisa ulangi MVP run-nya. Penggemar PalaIgor boleh optimis: Tsar siap mengguncang lagi, bawa Monza ke puncak Italia.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *