Pemain yang Awalnya Hobi Main Voli Malah Jadi Pemain Bintang
3 mins read

Pemain yang Awalnya Hobi Main Voli Malah Jadi Pemain Bintang

Pemain yang Awalnya Hobi Main Voli Malah Jadi Pemain Bintang. Bola voli bukan cuma soal bakat, tapi juga tentang semangat dan dedikasi. Banyak pemain yang memulai dari sekadar hobi, bermain iseng di lapangan kampung atau sekolah, akhirnya menjelma jadi bintang di panggung nasional bahkan internasional. Dengan semakin populernya voli di Indonesia menjelang Proliga 2026 dan Kejuaraan Dunia FIVB 2025, kisah inspiratif para pemain ini jadi sorotan. Tiga nama berikut membuktikan bahwa hobi bisa berubah jadi karier cemerlang dengan kerja keras dan sedikit keberuntungan. Siapa saja mereka, dan bagaimana perjalanan mereka? BERITA BASKET

Marcelio Bintang Saputra
Marcelio Bintang Saputra, atau akrab disapa Bintang, adalah contoh nyata pemain yang memulai dari hobi sederhana. Lahir di Jember, Jawa Timur, pada 2002, Bintang kecil sering ikut turnamen antar kampung bersama kakaknya, Dimas Saputra, yang juga atlet voli. Awalnya, voli hanya jadi cara mengisi waktu luang, tapi bakatnya mulai terlihat saat ia bergabung dengan klub lokal. Dengan tinggi 190 cm dan kemampuan sebagai outside hitter, Bintang kini menjadi andalan Jakarta STIN BIN di Proliga 2025. Musim lalu, ia mencatatkan rata-rata 12 poin per pertandingan, dengan puncak 18 poin dalam kemenangan melawan Surabaya BIN Samator. Servis kerasnya, yang mencapai kecepatan 85 km/jam, sering jadi penyelamat di momen krusial. Bintang, yang kini berusia 23 tahun, juga dipanggil ke timnas Indonesia untuk SEA V League 2024, membuktikan bahwa hobi masa kecilnya telah membawanya ke panggung besar.

Latifa Nisa Az-Zahra
Latifa Nisa Az-Zahra, atau biasa dipanggil Nisa, adalah bintang muda asal Yogyakarta yang awalnya sama sekali tidak terpikir menjadi atlet voli. Lahir pada 2004, Nisa lebih tertarik pada sepak bola saat SMP, tapi ayahnya melihat potensi di postur tubuhnya yang tinggi, 178 cm. Ia mulai bermain voli di kelas 3 SMP hanya untuk mengisi waktu dan mengikuti saran ayahnya bergabung dengan klub Baja 78. Meski awalnya kesulitan, termasuk mengelola berat badannya yang mencapai 80 kg, Nisa berlatih keras dan akhirnya bergabung dengan Jakarta Pertamina Enduro di Proliga 2024. Sebagai tosser, ia mencatatkan rata-rata 8 assist per game, membantu timnya finis di peringkat tiga. Nisa juga dipanggil ke timnas Indonesia untuk AVC Challenge Cup 2024, di mana ia menunjukkan kemampuan mengatur serangan yang cerdas. Perjalanannya dari hobi iseng hingga jadi pemain kunci menunjukkan betapa dedikasi bisa mengubah nasib.

Almira Carissa Amadea
Almira Carissa Amadea, lahir di Bojonegoro pada 2002, adalah contoh lain dari hobi yang berubah jadi karier gemilang. Almira mulai main voli saat SD hanya karena iseng, sering bermain di lapangan sekolah tanpa teknik formal. Namun, bakatnya sebagai tosser mulai terlihat saat ia ikut turnamen antar sekolah di Bojonegoro. Dengan tinggi 175 cm, ia menonjol meski sempat diejek karena posturnya yang kecil dibandingkan rekan setimnya. Almira terus berlatih, dan pada 2024, ia bergabung dengan tim lokal Bojonegoro yang berkompetisi di tingkat regional. Performa impresifnya, dengan rata-rata 10 assist dan 3 poin per game dari servis, menarik perhatian klub Proliga. Kini, di usia 23 tahun, Almira menjadi bagian dari tim Bandung BJB Tandamata, di mana ia membantu tim mencapai semifinal Proliga 2025. Kisahnya menginspirasi banyak pemula bahwa ketekunan bisa mengalahkan keterbatasan.

Kesimpulan: Pemain yang Awalnya Hobi Main Voli Malah Jadi Pemain Bintang
Kisah Marcelio Bintang Saputra, Latifa Nisa Az-Zahra, dan Almira Carissa Amadea menunjukkan bahwa hobi main voli bisa menjadi pintu menuju karier profesional yang cemerlang. Ketiganya memulai dari kesenangan sederhana, bermain di lapangan kampung atau sekolah, tapi dengan kerja keras, dedikasi, dan sedikit bimbingan, mereka berhasil menembus panggung besar seperti Proliga dan timnas Indonesia. Perjalanan mereka mengajarkan bahwa bakat alami penting, tetapi latihan konsisten dan mental pantang menyerah adalah kunci sukses. Menjelang Proliga 2026 dan turnamen internasional, kisah inspiratif ini menjadi pengingat bahwa setiap pemain, bahkan yang mulai dari hobi, punya peluang jadi bintang jika terus berusaha.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *